GuidePedia

Jokowi

JAKARTA — Anggota Komisi I DPR Muhammad Najib mengatakan, Komisi I akan menindaklanjuti dugaan adanya alat sadap yang dipasang di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi. Menurutnya, Komisi I tengah mengumpulkan informasi apakah benar terjadi penyadapan atau hanya upaya pencitraan.

“Komisi I sedang mencari tahu, apakah ini betul-betul sebuah penyadapan atau sebuah cara untuk meningkatkan citra politik saja. Karena itu, kami tidak ingin terburu-buru mengomentari,” kata Najib, di Jakarta, Minggu (23/2/2014).

Najib mengatakan, aturan mengenai penyadapan belum terlalu ketat sehingga banyak celah yang bisa digunakan untuk penggunaan alat sadap. Ketua DPP Partai Amanat Nasional ini mengungkapkan, sejauh ini petinggi partainya telah melakukan antisipasi terkait aksi penyadapan.

“Kami memiliki cara mengurangi berbicara hal-hal yang penting lewat telepon, petinggi-petinggi partai melakukan rapat terbatas tertutup tergantung masalah yang dibicarakan. Kami menghindari berbicara lewat BBM, WhatsApp, lewat SMS, atau telepon secara langsung,” paparnya.

Sebelumnya, Sekjen PDI-P Tjahjo Kumolo mengatakan bahwa pihaknya menemukan tiga alat sadap di rumah dinas Jokowi, di Menteng, Jakarta Pusat. Alat sadap itu ditemukan di ruang tamu, ruang makan, dan kamar tidur Jokowi.

Awalnya, Tjaho mengatakan, tiga alat sadap itu ditemukan setelah PDI-P melakukan penggeledahan di rumah Jokowi. Namun, setelah dikonfirmasi, Tjahjo meralat perkataannya dan mengatakan bahwa informasi tentang tiga alat sadap itu ditemukan oleh tim pengawal Jokowi yang kemudian disampaikan ke Dewan Pimpinan Pusat PDI-P.

Sementara Jokowi sudah membenarkan adanya penemuan alat sadap itu.

Sumber:Kompas



Beli yuk ?

 
Top