GuidePedia



SALMA (SALAM-ONLINE): Siang hari yang cerah, sinar matahari tak begitu terik. Suhu udara di sekitar Salma juga terasa sejuk. Semoga malam tadi merupakan malam lailatul qadr.

Hari yang syahdu tersebut tiba-tiba digemparkan dengan serangan-serangan dari udara dan darat oleh tentara rezim asad. Mereka menggunakan pesawat tempur, tank-tank serta roket-roket, sehingga kondisi Salma yang sebelumnya tenang menjadi tegang.

Tidak lama kami menikmati suasana seperti itu, karena terdengar raungan suara mobil ambulans mendekat ke Rumah Sakit Lapangan (RSL) Salma. Secara spontan para tim medis Salma berhamburan keluar untuk mengetahui apa yang terjadi. Ternyata mobil tersebut membawa korban pertempuran yang terjadi Ahad (4/8/2013) pagi kemarin. Kami segera mengangkat korban-korban tersebut ke dalam ruang operasi.

Salah seorang di antara mereka ada seorang pemuda yang mengalami luka berat. Darah segar keluar dari badannya. Tubuhnya masih dipenuhi dengan debu. Secara sigap tim medis RSL Salma yang dipimpin dr. Rami segera memberikan tindakan medis. Tim medis HASI pun turut serta membantu. Dokter Abu Huur dan perawat dari Hilal Ahmar Society (HASI) Abu Samir dibantu penerjemah Abu Harits berupaya memberikan bantuan medis kepada korban.

Di saat-saat itulah, Abu Harist mencoba untuk menenangkan korban dengan membacakan doa-doa. Subanallah, pemuda tersebut senantiasa melantunkan kalimat-kalimat thayyibah dan dzikir. Sesuatu yang membuat Abu Harits terharu adalah ketika sang pemuda tadi mencoba untuk mengingat kapan waktu shalat tiba. Dan dia menanyakan, “Apakah jihad saya akan menebus kesalahan saya di masa lalu?” tanyanya. “Inya Allah yaa akhi,” jawab Abu Harits haru.

Pemuda tersebut enggan untuk ditanya siapa namanya dan dari mana asalnya. Nampak dari wajahnya kepasrahan dan ketawakkalan akan takdir yang menimpa dirinya. Tim medis RSL Salma tidak bisa menangani luka beratnya. Akhirnya pemuda itu dilarikan ke Rumah Sakit yang memiliki sarana dan fasilitas lebih lengkap, yaitu di dekat perbatasan Turki. Semoga Allah ta’ala menganugerahkan kepadanya kesyahidan dan husnul khatimah.

 
Karena sengitnya pertempuran, mobil ambulans yang seyogianya hanya untuk mengangkut satu pasien, tidak terjadi di sini. Mobil justru diatur agar bisa untuk mengangkut korban luka sebanyak mungkin. (Tim 8 HASI/hilalahmarsociety.org/salam-online)  
 

Beli yuk ?

 
Top