GuidePedia


Nabi Adam diciptakan Allah dari unsur Bumi yang diambil dari empat sisi berbeda, melewati tiga fase yang masing-masih membutuhkan waktu 40 tahun.

Banyak orang bertanya, bagaimana proses penciptaan Nabi Adam sebenarnya, tetapi kebanyakan sumber menjelaskan proses penciptaan Adam secara singkat dan hanya menjabarkan ayat-ayat yang tertulis di alkitab. Berikut ini saya akan menjelaskan proses penciptaan jasad Adam dimulai dari pengambilan tanah hingga peniupan ruh, berdasarkan beberapa kitab tafsir Islam.

Nabi Adam Tercipta Dari Empat Unsur Bumi

Ketika Allah hendak menciptakan Nabi Adam as, Dia telah menurunkan wahyu ke Bumi dalam surat Al Arais 16-17, Allah berfirman:
Sesungguhnya Aku menciptakan makhluk yang berasal dari unsurmu, sebagian mereka ada yang taat kepada-Ku dan sebagian lain berbuat maksiat Kepada-Ku. Maka barang siapa yang taat kepada-Ku, Aku akan memasukkan mereka kedalam surga dan baranf siap yang berbuat maksiat kepada-Ku ia akan masuk neraka.
Dalam hal ini, Allah kemudian mengutus malaikat jibril untuk mengambil debu yang ada di Bumi. Ketika malaikat Jibril mencoba untuk melakukan kewajiban yang diperintahkan Allah, Bumi pun berkata kepada Jibril:
Aku berlindung atas nama Allah yang telah mengutusmu, janganlah engkau mengambil sesuatu dariku, karena dengan mengambil debu maka engkau akan menciptakan Bumi sebagai bagian dari api neraka.
Mendengar ucapan Bumi, malaikat Jibril kembali kepada Allah dengan tangan kosong, dia tidak mengambil apapun dari Bumi dan berkata kepada Tuhan: “Wahai Tuhanku, dia meminta perlindungan kepada-Mu, maka aku tidak mau datang kembali kepadanya.”

Kemudian Allah memerintahkan Malaikat Mikail untuk segera datang ke Bumi menggantikan tugas Jibril. Akan tetapi Bumi juga berkata dan meminta perlindungan dari Allah agar malaikat Mikail tidak mengambil apapun darinya. Mikail kembali dengan kondisi sama seperti malaikat Jibril yang tidak membawa sesuatu apapun dari Bumi.

Pada akhirnya, Allah memerintahkan malaikat maut untuk segera menjalankan tugas yang gagal dilaksanakan Jibril dan Mikail. Pada waktu itu Bumi juga mengatakan hal yang sama seperti yang diucapkannya pada Jibril dan Mikail. tetapi malaikat Izrail pun mempunyai alasan dan berkata: “Aku berlindung kepada Allah agar aku tidak meninggalkan perintah-Nya“.

Riwayat ini menggambarkan bahwa Izrail adalah sosok malaikat yang tegas, dimana jika telah sampai pada waktunya maka tak ada alasan untuk menghindar,…. itulah kematian. Izrail berhasil mengambil unsur-unsur dari keempat sisi Bumi yang berlainan, dimulai dari dataran yang paling tinggi, tanah berlumpur, tanah biasa, tanah merah, tanah hitam dan putih.

Unsur-unsur ini menggambarkan karakteristik manusia, dimana anak cucu Adam memiliki sifat yang baik dan buruk, dan paras yang tercantik dan terjelek. Bahkan unsur-unsur tanah ini juga mempengaruhi bentuk dan warna kulit manusia berbeda-beda, menciptakan beragam suku, bahasa dan budaya.

Setelah mengambil unsur-unsur Bumi, malaikat maut (Izrail) menghadap Allah dan mendapat perintah untuk mengolah unsur-unsur tersebut. Unsur tanah tersebut dicampur dengan air yang pahit, berasa manis dan asin, sehingga menjadi adonan tanah liat. Campuran air ini juga diyakini mempengaruhi perbedaan moral dan sifat manusia.

Dalam riwayat, malaikat meninggalkan adonan unsur tanah ini selama empat puluh tahun hingga menjadi tanah yang sangat lengket dan lentur. Dan setelah waktu empat puluh tahun itu, para malaikat kembali meninggalkan unsur tersebut selama empat puluh tahun lagi hingga unsur adonan tersebut membentuk tembikar. Kemudian tembikar ini dibentuk menjadi jasad manusia dan kembali ditinggalkan selama empat puluh tahun.

Dapat dibayangkan berapa tahun penciptaan Nabi Adam, diciptakan dalam tiga priode yang masing-masing waktu menghabuskan masa empat puluh tahun. Dan ingatlah, sehari waktu diakhirat sama dengan seribu tahun di Bumi. Jadi penciptaan Nabi Adam tidak secepat yang kita fikirkan.
Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui. Al Mu’minuun: 114

Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu. Al Hajj: 47
Pada awalnya, jasad Nabi Adam hanya sebuah karya yang dibentuk dari tembikar dan berada didepan pintu surga. Setiap malaikat yang melewati pintu tersebut akan melihat jasad dengan bentuk yang mengesankan dan belum pernah dilihat sebelumnya. Ketika iblis yang melewati pintu surga dan melihat jasad Nabi Adam, dia menyadari karena satu hal Adam diciptakan, kemudian dia memukul makhluk tersebut (jasad yang terbuat dari tembikar) dengan tanggannya, ternyata dia menyadari bahwa makhluk itu kosong. Iblis pun masuk kedalam tubuh makhluk tersebut dan keluar melalui duburnya. “Ini adalah makhluk yang kosong dan belum sempurna sehingga kita tidak dapat menyentuhnya.”

Imam Abdur Rohim bin Ahmad Al-Qadi ra menyebutkan, ketika Allah meniupkan ruh ke jasad Nabi Adam Allah memerintahkan kepada ruh agar pertama kali masuk dari otak. Disitulah ruh berputar-putar sekitar 200 tahun, kemudian ruh tersebut turun hingga kedua mata Adam sehingga dia bisa melihat jasadnya sendiri yang masih berupa tanah. Setelah ruh sampai ditelinga, Adam mendengar suara tasbih para Malaikat. Seusai itu ruh pun turun hingga hidung sehingga dia bersin-bersin. Seusai bersin-bersin ruh turun sampai ke mulut dan lidah Nabi Adam.

Allah mengajarkan Adam membaca tahmid (Alhamdulillah) lalu Allah menjawab ‘Tuhanmu mengasihimu wahai Adam’. Setelah perjalanan ruh dari mulut kemudian turun hingga ke dada Adam. Saat itu Adam bergegas berdiri tetapi keadaan Nabi Adam belum sempurna dan tidak bisa berdiri.
Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa. Kelak akan Aku perIihatkan kepadamu tanda-tanda azab-Ku. Maka janganlah kamu minta kepada-Ku mendatangkannya dengan segera. Al Anbiyaa’: 37
Jadi dari riwayat yang diceritakan berdasarkan kitab-kitab tafsir, jasad proses penciptaan Nabi Adam diciptakan dengan sempurna dilangit, dan Dia menempatkannya didepan pintu surga.
Dan sesungguhnya Kami menciptakan manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Al Hijr: 26
Bibliografi:
  1. Riwayat Imam Abdur Rohim bin Ahmad Al-Qadi
  2. Kitab Shahih Tirmidzi, Qishas al Anbiya (Al ‘Arais: 16-17)
  3. Adam Bukan Manusia Pertama? karya Abdul Shabur Syahin

Dapatkan Wisbenbae versi Android,GRATIS di SINI !
 Lihat yg lebih 'seru' di sini !

Beli yuk ?

 
Top