GuidePedia



“Umat Islam mulai hari ini jangan menggunakan istilah ‘Israel’ bagi bangsa dan negara Yahudi yang menjajah tanah suci Palestina (sejak tahun 1948),” demikian disampaikan Syeikh Mustafa Bugho, salah satu ulama terkemuka di negeri Syam, dalam khutbah Jum’atnya kemarin di Masjid Zainal Abidin di kota Damaskus.

Israel, jelas Syeikh Bugho, adalah nama lain dari Nabi Allah Ya’qub ‘alayhissalam, atau di riwayat lain Israel nama salah satu keturunan Nabi Ya’qub. Sedangkan orang Yahudi yang sekarang menjajah Palestina sudah sangat melenceng agamanya maupun cara hidupnya dari tuntunan Nabi Ya’qub.

Syeikh Bugho yang di Indonesia dikenal lewat buku-bukunya, diantaranya best seller buku Al-Wafy (penjelasan hadits-hadits Arba’in karya Imam An-Nawawi) menganjurkan agar umat Islam hanya menggunakan istilah Zionis (dalam transliterasi bahasa Arab: shuhyuuni).

Kenyataannya, orang-orang Yahudi yang menjajah dan menteror Palestina dan ingin menghancurkan Masjidil Aqsha saat ini memang menyebut diri mereka sebagai Zionis.

Sedangkan, masih ada sebagian kecil orang Yahudi yang menentang kezaliman mereka itu. Diantaranya gerakan Yahudi Naturei Karta (www.natureikarta.com) yang terus-menerus menentang negara penjajah yang disebut “Israel”.

Bahkan para rabbi dari Naturei Karta dan rabbi-rabbi Yahudi lain sering menegaskan, pendirian negara “Israel” bertentangan dengan Taurat dan Talmud yang mereka sucikan.

Penyelewengan yang paling jelas dari bangsa Yahudi saat ini adalah penyelewengan aqidah dan mengubah-ubah isi kitab Taurat. Diantaranya, di dalam Al-Quran disebut, orang Yahudi sejak zaman Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa sallam sudah menyebut Uzair sebagai anak Allah. Padahal Uzair hanyalah seorang shalih di kalangan orang Yahudi atau Bani Israil.

Penyelewengan lainnya adalah menolak kenabian Muhammad Shallallahu ‘alayhi wa sallam sebagai Utusan Allah yang terakhir.

Allah juga menginformasikan di dalam Al-Quran, Nabi Ibrahim ‘alayhissalam kakek dari Nabi Ya’qub bukan orang Yahudi dan bukan orang Nasrani (Kristen), juga bukan orang Musyrik (yang menganggap ada tuhan selain Allah), tapi beliau seorang Muslim yang hanif atau lurus (Al-Quran surah Ali-Imran ayat 67).

Menurut Syeikh Bugho, “Kenapa kita menyanjung mereka dengan menyebut mereka sebagai keturunan Nabi Ya’qub yang mulia dengan memakai istilah Israel, sedangkan Allah saja menyebut mereka di dalam Al-Quran sebagai keturunan kera dan babi?”

Sesuai anjuran Syeikh Mustafa Bugho untuk menyebut “Israel” dengan istilah “Zionis”, kecuali jika tidak bisa dihindari sama sekali.* (BA/Sahabat Al-Aqsha)

Lihat yg lebih 'menarik' di sini !

Beli yuk ?

 
Top