GuidePedia

0
poppies lane bali

Satu hal yang saya suka saat liburan ke Bali, tidak terlalu sulit menemukan penginapan murah kelas backpacker. Ada banyak sekali penginapan murah yang terletak di Poppies Lane. Tentu bagi yang sudah pernah ke Bali a la backpacker sudah nggak asing lagi dengan nama tempat yang terletak tidak jauh dari Pantai Kuta ini. Setiap kali ke Bali (mungkin sudah 2-3 kali) saya hampir pasti menginap di Poppies. Alasan budget tentu yang menjadi pertimbangan. Alasan lainnya adalah tempat ini cukup ramai, tidak jauh dari Pantai Kuta, dan tidak jauh pula dari airport.

Hal ini tentu akan menghemat uang transport dari airport. Menemukan rental-rental motor juga sangat mudah di Poppies. Bahkan hampir di setiap penginapan rasanya juga menyewakan motor kok. Ya, rental motor merupakan alternative yang paling murah saat liburan di Bali. Anda jangan berharap dengan angkutan umum disini. Angkutan umum paling nyaman dan paling mudah ditemui hanyalah taksi yang tentunya akan banyak menguras dompet. Selain itu nggak ada lagi yang bisa diandalkan. Bagi yang rombongan, tentu akan lebih enak kalau sewa mobil.

Meskipun banyak sekali penginapan-penginapan murah baik di Poppies Lane 1 maupun Poppies Lane 2, tempat-tempat ini malah lebih banyak didominasi turis-turis asing lho. Kebanyakan turis-turis yang menginap di Poppies berasal dari Amerika, Eropa, dan Australia. Turis-turis lokal dan dari Asia meskipun ada tapi jumlahnya kalah banyak dibanding turis dari Amerika, Eropa, dan Australia. Tengok saja sepanjang jalan Poppies 1 dan 2 banyak sekali bule-bule dengan pakaian-pakaian super duper seksi lalu lalang menuju Pantai Kuta maupun Legian. Bagi Anda yang kurang suka keramaian, Poppies bukanlah tempat yang tepat. Jalan kecil ini hidup selama hampir 24 jam nonstop. Siang hari hingga sore turis banyak yang pergi ke pantai untuk berjemur, sedangkan pada malam hari suara dentuman musik dari café maupun night club yang ada di Poppies maupun Legian terdengar cukup keras saling bersahutan.

Sebenarnya bisa dibilang gampang-gampang susah mencari penginapan di Poppies. Walaupun Poppies identik dengan gudangnya penginapan murah di Bali, namun tidak melulu penginapan disana murah semua. Tidak sedikit juga yang menawarkan harga sekelas hotel berbintang, mulai dari 250.000-1.000.000. Kalau mau berburu penginapan murah di Poppies dengan harga 60.000-100.000 Anda harus sedikit bersabar. Di Poppies menurut saya nggak kenal yang namanya high season maupun low season. Poppies selalu saja ramai dikunjungi turis sepanjang tahun. Kalau Anda ingin mencari penginapan di Poppies, saran saya datang sekitar pukul 11.00-12.00. Rata-rata tamu sudah check out di waktu tersebut. Peluang mendapatkan kamar akan lebih besar. Datang pada pagi atau malam hari akan sangat merepotkan.

Saat pagi hari sebelum pukul 12.00 tamu belum check out, tentu kita harus menunggu dulu sampai pukul 12.00. Itupun kalau ada tamu yang check out. Kalau nggak? Sedangkan pada malam hari, bisa saja sudah tidak ada kamar yang tersedia. Saya pernah malam-malam mencari penginapan disana dan itu sangat melelahkan. Satu per satu penginapan saya datangi dan hampir semua penginapan sudah penuh. Untung saja masih ada penginapan yang kosong waktu itu di Hotel Mahendra. Satu hal lagi, jarang ada penginapan murah di Poppies yang bisa booking terlebih dahulu. Artinya langsung datang saja ke lokasi, siapa cepat dia dapat. Kalaupun ada yang bisa di-booking biasanya mensyaratkan menginap minimal 7 malam dengan pembayaran di muka..

Pada kunjungan saya ke Bali kali ini karena hanya satu malam, saya nggak mau susah-susah mencari penginapan di Poppies satu per satu. Kebetulan waktu itu saya membaca di Kaskus ada yang menawarkan kamar dengan harga yang cukup murah. Langsung saja saya hubungi kontak yang ada akhirnya deal dengan harga 80.000/malam. Masih lumayan murah lah apalagi di bulan Desember Bali sedang high season. Pasti akan painful jika mencari penginapan langsung kesana. Nama penginapan yang saya tempati tersebut namanya “Family Hostel”, terletak di Poppies Lane 1 Gang Sorga.

Nah saat itu pengelolanya Si Joey sedang berada di Surabaya karena memang aslinya asal Surabaya. Sedangkan yang menunggu di penginapan tersebut adalah Arindra. Setibanya di Bali saya menemui Mbak Arindra di Monumen Bom Bali Legian setelah sebelumnya saya menyewa motor terlebih dahulu. Lah ternyata Mbak Arindra juga wong Suroboyo *grin*. Kemudian kami baru lokasi hostel tersebut. Saya ketemuan dengan Mbak Arindra di Legian karena memang jalan ke penginapan agak ribet, lewat gang-gang sempit di Poppies.

Kalau boleh jujur, sebenarnya Family Hostel bukanlah sebuah penginapan yang “resmi”. Melainkan mirip sebuah kamar kontrakan yang berderet tiga kamar yang semuanya disewa oleh Joey kemudian disewakan lagi untuk penginapan *sigh*. Parahnya lagi, yang punya kontrakan ini adalah pemilik sebuah wisma yang resmi. Saya nggak perlu menyebut nama wismanya ya. Hehe.. Di samping hal tersebut, menurut saya Family Hostel cukup nyaman kok. Kamarnya tidak terlalu luas diisi dengan sebuah tempat tidur ukuran yang pas untuk satu orang.

Namun bagian bawah tempat tidur bisa ditarik kok sehingga bisa digunakan untuk dua orang. Kamar dilengkapi dengan kipas angin, lemari ukuran besar, serta kamar mandi dalam yang cukup luas dan bersih. Hiasan-hiasan maupun perbot yang ada malah mengingatkan saya dengan kamar kost ya? Di sudut ruangan ada tempat untuk meletakkan bunga, jam, laci kecil, dan hiasan. Di situ pula ada peta-peta wisata Bali yang komplit, bedak anti gatal, dan obat semprot anti nyamuk. Komplitt..

poppies lane bali

Menginap semalam di Family Hostel nggak terkesan saya menjadi tamu. Malah saya dan Mbak Arindra yang baru saja ketemu bisa cukup akrab seperti teman/saudara yang sudah lama kenal. Mbak Arindra mengenalkan temannya bernama Arun yang baru saja datang dari Australia. Kalau sedang nganggur kami sering kali terlibat obrolan bersama. Bahkan Mbak Arindra dan Arun mengajak saya dugem di Legian. Erggh.. Suatu hal yang nggak biasa saya lakukan meskipun pernah. Karena capek plus Bali diguyur hujan, ajakan tersebut saya tolak. Akhirnya Mbak Arindra juga nggak jadi berangkat karena hujan. Arun yang pergi sendirian ke Legian. Hihi..

Sayang saat beberapa hari yang lalu saya akan ke Bali dan menghubungi Joey ternyata dia dan Mbak Arindra sudah tidak di Bali lagi. Menurutnya Bali sedang sepi dan mereka akan kembali saat Bali sudah ramai. So, bagi yang ingin menginap di Family Hostel sementara ini sedang OFF ntah sampai kapan. Jadi saya nggak akan bagi contact person-nya dulu. Katanya sih mereka akan mengabari lagi kalau sudah di Bali lagi. Sebagai alternative, berikut ini daftar penginapan di Poppies yang sudah pernah saya coba:
Mungkin harga yang sekarang sudah berbeda dengan harga yang saya cantumkan pada postingan tersebut. Untuk info yang lebih akurat tentang harga bisa coba menghubungi masing-masing penginapan tersebut. Penginapan sudah didapat, sewa motor juga sudah, sekarang waktunya jalan-jalan…

http://www.wijanarko.net/2012/02/poppies-lane-masih-menjadi-favorit.html
Lihat yg lebih 'menarik' di sini !

Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top