Menyaksikan pidato sby pada rakornas yang diadakan demokrat di bogor, saya seperti menyaksikan sebuah pesta kecil untuk hancurnya sebuah partai. Munculnya sby sebagai presiden pada periode pertama dikarenakan sby berhasil meraih simpati dari publik karena saat itu sby dianggap sebagai sosok yang terzholimi dan pribadi yang bersih, semua orang saat itu berharap sekali sby akan menjadi Hero demi kebangkitan sebuah bangsa yang besar seperti indonesia. Mari kita menengok sedikit rekam jejak sejarah itu, karena bangsa kita termasuk bangsa yang mudah lupa.
Bagi seorang Megawati sikap sby ini merupakan sikap seorang penghianat, tapi bagi sby mungkin ini adalah langkah yang tidak grasa-grusu dari sini sebenarnya kita sudah bisa mempelajari perilaku seorang sby yang pada moment-moment selanjut kita kenal dengan istilah "Sby yang peragu" atau "Sby yang lamban dalam bertindak" dan disisi yang lain kita bisa menyebutnya juga dengan "Sby yang penuh perhitungan" sehingga untuk menunggu hasil perhitungan yang benar2 matang maka menjadikan kesan kepada publik bahwa sby itu lelet dalam berbagai tindakannya.
Pada periode selanjutnya, saya singkat saja kita mengkaji analisa2 para pengamat bahwa sby sebenarnya lebih memilih Andi M untuk menjadi ketum dari pada Anas U, karena begitu besarnya pengorbanan Andi untuk sby, sampai2 harus mengeluarkan pernyataan yang merendahkan orang sulawesi. Malarangeng: Belum Waktunya Orang Bugis Jadi Presiden
benarkah hal itu? sekali lagi mari kita lihat video berikut ini.
Kita lihat bagaimana seorang Anas yang mantan anggota KPU telah berhasil menjalankan 'misinya' ini adalah test penting kesetiaan bagi seorang anas untuk sby. Dengan menjadikan anas ketum akan jauh lebih mudah bagi sby mengontrol dibandingkan andi yang menjadi ketum, karakter orang jawa jauh lebih bisa ditebak dibanding karakter orang bugis yang meledak2. Tapi kalau itu ditampilkan ke publik apa adanya tentu akan menimbulkan kekecewaan yang sangat besar bagi andi cs. Kenapa andi lebih menginginkan menjadi ketum daripada seorang menteri olah-raga?
Menjadi ketum itu adalah lumbung terbesar untuk kaya raya, dengan menjadi ketum itu ibarat anda memegang dompetnya para konglomerat. terbukti setelah menjadi ketum, perubahan kehidupan anas berubah, mobil2 mewah dimiliki, rumah yang dibuat mirip pendopo di cikeaspun dibangun.Maka sandiwara politikpun harus dibuat, karena media pasti hanya akan menyingkap kulit dari pada isinya. Maka yang kita saksikan selanjutnya adalah sebuah tayangan yang berjalan lancar sesuai skenario, publik percaya bahwa sby lebih menyukai andi. Dan tentu Andipun merasa terangkat serasa di awang2.
Tapi coba kita lihat dengan faktanya, kalaulah benar sby lebih menyukai andi, maka momentum rakornas adalah saat yang tepat untuk mengganti anas, tetapi tidak bukan? malah sby menjamin dengan tegas bahwa KLB itu tidak akan pernah ada. Maka siapakah orang2 yang di singgung sby untuk mengundurkan diri? dan siapakah yang akan diselamatkan?
Trio Alkaline tentu saja akan diselamatkan Anas, Andi, Angelina posisi mereka aman dan mereka bisa tidur dengan nyenyak. Tapi tidak dengan andi nurpati malam ini mungkin harus minum obat penenang untuk meyakinkan bahwa dirinya bukan bagian yang akan dibersih-bersih.
Begitupun dengan johny alen diapun masih bisa tersenyum dan tertawa karena dia tidak akan tersentuh. Kembali kepada perjalan sby dari seorang Hero menjadi ZERO, hanya tinggal waktu yang menentukan bagi saya jika demokrat masih bisa menang di pemilu nanti merupakan perlawanan pada hukum alam. Sebuah anomali melawan hukum Tuhan.
Sekian dahulu
Ang.nuh
http://hukumpolitik.com/politik/sby-from-hero-to-zero.html
Post a Comment Blogger Facebook