GuidePedia

0

JAKARTA--Penikmat film pasti sudah paham beserta stereotip sineas dunia barat yang menyiratkan Islam identik bersama teroris, ekstrimis, Timur Tengah serta peristiwa 9 September 2001. Pertanyaannya, apakah mesti begitu?jawabnya pasti saja bukan. Seiring berlalunya era pemerintahan agresif George W Bush, sesudah itu digantikan Presiden Obama yang agak melunak serta beritikad memperbaiki hubungan yang lewat mesra ditengah-tengah Barat serta Islam, tidak tidak banyak sineas Barat yang coba menggali Islam dimulai sisi lain. 

Coba tengok film Mooz-lum. Film semi-otobigrafi ini meriwayatkan kehidupan Muslim AS, Hassan Mahdi. Film ini meriwayatkan kehidupan Muslim yang carut marut pascatragedi 9 September 2001. Dikisahkan, Hassan bukanlah oknum kelompok jihad yang terobsesi meledakan pesawat 747. Dia merupakan satu orang yang tengah mengalami permasalahan kompleks. Dimulai sejak perceraian bersama istrinya, kepergian sang anak buat kuliah di kota lain, serta kekhawatiran perihal putrinya akan melupakan kepercayaan agama keluarganya. 

Film yang dibintangi Danny Glover serta Nia Long ini adalah bagian dari tren terbaru dunia hiburan Amerika Serikat. Semasa bertahun-tahun, Hollywood tidak habisnya dikecam dikarenakan sangat sempit mengenalkan Islam. "Amat lucu saat Muslim sudah jadi stereotip di antara budaya Amerika," kata sutradara film Moz-lum, Qasim Bashir. Berdasarkan dia, bertambah sangat banyak penulis, kritikus serta seniman yang membuka tema Islam bakal mendorong citra yang bertambah realitis. "Mudah-mudahan, diskusi mampu menghapus rasa khawatir serta ketidaktahuan buat pencerahan," ujarnya sesuai dikutip newsweek, Jum'at (29/10). 

"Diskusi mengenai Islam, sejatinya sudah dimulai sebelum peristiwa 9/11 tapi diintensifkan sesudahnya," ucap Jack Shaheen, pengarang Reel Bad Arab. Berdasarkan dia, upaya mengenal Islam sebenarnya luar biasa saat itu. Sangat banyak toko buku yang memberitakan kenaikan penjualan secara signifikan buku-buku mengenai Islam. " Film 9/11 sukses memfitnah Muslim. Muslim Amerika cepat menjelma sebagai ancaman untuk negara mereka sendiri," ucap dia. 

Suhad Obeidi dari Muslim Public Affairs Council (MPAC) berpendapat stereotip negatif mengenai Islam belumlah menghilang keseluruhannya. Obeidi menguak pascapertemuan beserta produser serial 24 Howard Gordon, dia pernah mengucapkan, pihaknya tak mengharapkan Islam terlihat sempurna. "Kami cuma menghendaki pemilihan yang semakin teliti. Seumpamanya juga pemimpin Timur Tengah dapat diperankan dari aktor Bollywood, Anil Kapoor," ucap dia. 

Produser film Jennifer Maytorena Taylor mengucapkan pihaknya berharap sekali telah tersedia unsur humor yang membarengi karakter Muslim di antara film. "Sempat terdapat satu orang wanita yang mengatakan saya tak mengetahui jikalau Islam memberi ijin humor," ungkapnya.(republika/suaranews)

Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top