GuidePedia

0

[Image: 960952.jpg]

Peneliti IPB Dr Yanto Santosa mengajak Greenpeace melakukan debat terbuka soal deforestasi, pembunuhan orangutan, Amdal, maupun soal lahan gambut.

Jakarta - Peneliti Institut Pertanian Bogor (IPB) Dr Yanto Santosa mengajak Greenpeace melakukan debat terbuka untuk mengungkapkan kebenaran soal deforestasi, pembunuhan orangutan, Amdal, maupun soal lahan gambut.

Menurut Yanto, seluruh data yang dimilikinya berdasarkan hasil penelitian, sehingga pihaknya berani mempertanggungjawabkannya. 'Kalau memang Greenpeace punya data yang berbeda, mari kita perjelas perbedaan itu,' ungkap Yanto kepada wartawan, Selasa (9/11/2010).

Lanjut Yanto, pertemuan antara dirinya sebagai peneliti dengan Greenpeace secara terbuka sangatlah diperlukan untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat. Dengan demikian, masyarakat bisa menilai, pihak mana yang bisa dipegang keakuratan datanya.

Dalam debat terbuka itu, lanjut Yanto, diharapkan akan ada titik temu, dimana letak perbedaan dan bagaimana menyamakannya. Sebab, hasil investigasi itu baru bisa dikatakan akurat dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya jika sudah ada hasil penelitian.

'Seperti pernyataan Said Didu (Ketua Ikatan Alumni IPB), bahwa setiap temuan itu harus memiliki indikator yang sama. Kalau indikatornya berbeda, maka tidak akan menemukan titik kesamaan. Dan, semua hasil penelitian itu harus dibantah juga dengan hasil penelitian lagi,' papar Yanto.

Ditanya soal tudingan Greenpeace yang menyatakan dua peneliti IPB sebagai antek-antek perusahaan pemilik HPH, Yanto mengatakan dirinya tidak mau meladeni hal-hal yang bersifat pribadi.

'Kapasitas saya kan sebagai peneliti dan mengungkapkan hasil penelitian saya. Kalau dia bilang saya antek-antek HPH, terserah dia. Orang kan bisa menilai, mana yang benar dan mana yang salah. Yang terpenting, saya bisa menjaga independensi saya sebagai ilmuwan,' jelasnya.

Sebelumnya, Greenpeace mempertanyakan penelitian IPB soal data kerusakan hutan di Indonesia. Greenpeace menilai, IPB telah menjadi juru bicara perusahaan pemilik HPH."
Obrolin kerusakan hutan di sini !

Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top