GuidePedia

0

TAHUKAH Anda, mengonsumsi bawang Bombai dapat mencegah hipertensi. Paling tidak, Anda mengonsumsinya empat kali dalam sepekan. Dengan demikian, tekanan darah Anda akan stabil. Selain itu, bawang bombai juga terbukti memperindah kulit. Ingat, yang terbaik dalam mengonsumsinya adalah dalam keadaan mentah.

Anda tentu sudah sering mendengar atau membaca slogan Back To Nature yang kerap dikampanyekan dalam berbagai penyuluhan dan pemberitaan media. Segala hal yang tidak alami dituding sebagai pemicu meningkatnya angka kematian yang tragis. Ketakutan terhadap penyakit mematikan seperti serangan yang mengandung kolesterol dalam dosis yang berlebihan menjadi pemicunya. Belum lagi penyakit-penyakit mematikan lainnya yang kini menjadi ancaman serius dalam hidup manusia.

Solusi yang tepat apabila kita memperhatikan konsumsi dan pola makan. Kembali alami merupakan jalan yang paling logis dalam mengurangi risiko kematian yang tragis. Bawang bombai telah dimanfaatkan oleh Bangsa Mesir & India sejak 4.000 tahun silam.

Alkisah, perlu 9 ton emas untuk membeli bawang Bombai sebagai bahan makanan bagi para pekerja pembuat piramida. Kala itu bawang Bombai dipercaya sebagai sumber energi. Hippocrates-tabib zaman Yunani Kuno-menyebut "Dungari atau bawang Bombai" sebagai diuretic atau obat radang paru-paru dan penyembuh luka.

Bawang Bombai atau bawang timur berada dalam satu garis keturunan dengan bawang merah (allium cepa L). Perbedaannya tidak terlalu menyolok kecuali bentuk dan bau atau aromanya. Ia memiliki umbi yang berlapis yang terbentuk dari pangkal daun/lapisan-lapisan yang membesar dan bersatu membentuk batang dan menjadi umbi berlapis. Tanamannya sendiri memiliki akar serabut dengan daun berbentuk silinder berongga.

Hipertensi

Di dalam Bawang Bombai terdapat kandungan allicin, asam amino, kalsium, mangan, sodium, sulfur, vitamin C, vitamin E, minyak asiri, quercitin, dan curcumin. Berdasarkan penelitian, bahan-bahan yang dikandung oleh Bawang Bombai memiliki manfaat untuk menekan kadar kolesterol dalam darah, meningkatkan jumlah HDL (Kolesterol baik) hingga 30 persen, memperbaiki penyempitan pembuluh darah dan hipertensi, meredakan pilek, meredakan sakit perut, menurunkan kadar gula dalam darah, mencegah kanker, mencegah pemecahan Insulin di hati, merangsang produksi Insulin oleh pankreas dan menekan serangan osteoporosis.

Zat utama dalam bawang Bombai, alicin, memberikan manfaat untuk menstabilkan tekanan darah. "Kandungannya banyak. Paling penting adalah allicin yang sangat berguna untuk ngontrol gula darah, sebagai anti kolesterol dan anti peradangan. Yang dimaksud peradangan ini adalah suatu reaksi dari tubuh yang berlebihan karena rangsangan dari luar, "jelas dr Samuel Oetoro, MS, SpGK dari Semanggi Specialist Clinic, The Plaza Semanggi Lt.7, Jakarta, ini.

Bawang Bombai dapat dianggap sebagai tanaman antibiotik karena kemampuannya membunuh kuman dan mencegah peradangan pada mulut dan sistem pencernaan. Beberapa sumber bahkan menganggap bawang memiliki kemampuan menyembuhkan, dalam kasus ini seperti penyakit jantung ringan, pembekuan darah dan pencegahan kanker.

Pada umumnya, bawang dapat menahan naiknya gula darah, bekerja menurunkan kolesterol dan memiliki sifat antioksidan. "Rangsangan ini bisa bakteri bisa juga virus, bisa juga yang berbahaya bagi tubuh atau radikal bebas. Ini yang menyebabkan inflamasi/peradangan bukan infeksi. Ini yang merusak pembuluh darah pelan-pelan sehingga pembuluh dinding darah rusak yang kalau kadar kolesterol tinggi dia akan melekat di dinding pembuluh darah dan menumpuk pelan-pelan yang mengakibatkan penyumbatan. Jadilah serangan jantung," bebernya.

Bawang Bombay, lanjut dr Samuel, sangat baik dikonsumsi untuk penderita diabetes. Selain itu, bawang Bombai juga mengandung sulfur. Sulfur inilah yang mengontrol kadar gula darah. "Dia juga mengandung gugus sulfur, gugus inilah yang berguna mengontrol kadar gula darah, disamping bawang Bombai ini yang mengandung lagi zat yang namanya kromium. Nah, kromium ini menurut beberapa penelitian terbukti dapat mengendalika kadar gula darah. Tapi hasil penelitiannya belum terlalu kuat. Tapi karena kromiumnya berasal dari bahan alamiah, ya aman-aman saja. Tetap ada nilai plusnya," ungkapnya.

Kromium berperan mencegah diabetes melitus karena komponen sulfur yang merupakan komponen yang berperan penting dalam menurunkan glukosa darah. Komponen sulfur dalam bawang bombai akan bersinergi dengan kromium dan vitamin B6 untuk menurunkan kadar homosistein dalam darah.

Komponen isothiocyanates, yang juga terdapat pada brokoli, dapat menghambat sel kanker. Komponen tersebut berasal dari senyawa glukosinolates yang mengalami perubahan setelah bawang Bombay digigit, dikunyah, dan dicerna. Bawang Bombai juga mengandung komponen flavonoid yang sangat baik untuk mencegah kanker usus. "Karena dia mengendalikan radikal bebas. Mengapa dia berefek antioksidan, karena dia mengandung gugus kimia yang namanya isothiocyanates. Nah efek inilah yang mengandung antioksidan," paparnya seraya mengulas senyum.

Selain itu, bawang Bombai sangat baik bagi wanita sebagai antioksidan. "Untuk kecantikan? Jelas dong. Kalau dia proses antioksidannya ditingkatkan dapat menangkal radikal bebas, kulit berflek dan kulit tidah cerah. Untuk kulit, paling tidak dikonsumsi setengah siung per-hari," lanjutnya.

Bawang Bombai sangat baik bila dikonsumsi secara rutin. Lantas, bagaimana cara mengonsumsi bawang Bombai dengan baik? "Sebaiknya dimakan secara rutin seminggu 4 kali. Buat pengobatan tentu tidak bisa. Hanya untuk pencegahan saja. Untuk Menjaga kesehatan tubuh yang bagus yang mentah. Semua bahan makanan begitu dipanaskan antioksidannya terbuang," katanya.

Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top