Sejumlah kendaraan terjebak banjir di kawasan Pasteur, Bandung, Jawa Barat, 24 Oktober 2016. Curah hujan yang tinggi dan buruknya drainase menyebabkan kawasan tersebut terendam banjir. ANTARA FOTO
Wisbenbae.blogspot.com, Bandung - Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kelas 1 Bandung, Ani Rukmini mengingatkan masyarakat tetap mewaspadai kemungkinan hujan ekstrim. Banjir hebat yang menggenangi Jalan Pasteur, Bandung bisa terulang lagi akibat cuaca ekstrim dalam beberapa bulan ke depan. “Tetap harus waspada untuk saat ini sampai beberapa bulan ke depan, apalagi untuk daerah-daerah yang rawan longsor, dan rawan banjir,” kata Ani.
Ia mengatakan, lembaganya mencatat hujan yang terjadi di Kota Bandung yang menyebabkan sejumlah jalan terendam banjir akibat hujan ekstrim. “Saat kejadian itu hujan antara jam 11.40 WIB sampai 13.10 WIB itu tercatat (intensitasnya) di kami ini 77,5 milimeter. Itu kategorinya sangat lebat sekali, ekstrim,” kata dia saat dihubungi, Senin, 24 Oktober 2016.
Ani mengatakan, untuk hujan dalam hitungan durasi satu jam saja dengan intensitas 20 milimeter sudah masuk kategori intentsitas lebat. “Kami sudah mencatat saat itu sekitar 1,5 jam saja sudah 77,5 miliemter, curah hujannya luar biasa, ekstrim,” kata dia.
Menurut Ani, hujan dengan intensitas ekstrim semacam itu pernah terjadi beberapa tahun lalu. Hujan ekstrim dengan intensitas jauh lebih besar kala itu menyebabkan Jalan Pasteur juga terendam air. “Saya lupa tahun berapa terjadinya, pernah kejadian di daerah Pasteur itu mobil sedan terendam setinggi atapnya. Intensitas hujannya kalau tidak salah lebih besar dari hari ini,” kata dia.
Ani mengatakan, BMKG memperkirakan pada hari ini terjadi curah hujan sedang sampai lebat untuk seluruh wilayah Bandung sejak pagi hingga malam hari. Namun kondisi global akibat pengaru La Nina disertai dengan kondisi regional tekanan rendah di bagian barat Banten dan Australia memicu penambahan curah hujan di sekitar Jawa Barat, khususnya Bandung. “Ada faktor yang menyebabkan curah hujan saat ini tinggi,” kata dia.
Menurut Ani, wilayah Jawa Barat umumnya saat ini sudah memasuki musim hujan, kecuali daerah utara Bekasi yang akan memasuki musim hujan sekitar November nanti. “Hampir semua sudah merata semua memasuki musim hujan di Jawa Barat. Hanya ada satu di Bekasi bagian utara yang akan memasuki sekitar November tapi tidak berarti tdiak ada hujan,” kata dia.
Khusus Bandung Raya, awal musim hujan yang biasanya di mulai Oktober, bergeser maju sejak September lalu. Puncak curah hujan pun diperkirakan maju. “Biasanya puncak curah hujan itu di Bandung Raya itu Desember-Januari-Februari,tapi ada kemungkinan maju,” kata Ani.
Ani mengatakan, kombinasi faktor global dan regional saat ini memicu pembentukan awan lebih banyak. “Angin tidak begitu kencang sehingga tidak berpengaruh pada pembentukan awan, sehingag pertumbuihan awan benar-benar besar sehingga curah hujan luar biasa,” kata dia.
Banjir menggenangi Jalan Pasteur, Bandung. Satu orang tewas terseret derasnya air dalam bencana banjir yang berlangsung selama 1,5 jam itu. Banjir juga membuat gedung SMA Negeri 9, Bandung, terendam air.
Sumber
Post a Comment Blogger Facebook