GuidePedia

0
Wisbenbae.blogspot.com Partai politik atau parpol sedang dihukum. Tercermin lewat pilihan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok), untuk berada di jalur perseorangan menuju Pilgub DKI tahun depan. 

Begitu dikatakan Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia (Lima), Ray Rangkuti, dalam diskusi "Kontestasi Pilkada DKI" di Bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (12/3).

Menurut dia, selama ini partai politik hanya mau mendukung bakal calon kepala daerah yang hanya memiliki "rupiah".

"Kalau kamu enggak bawa uang, kamu enggak punya uang, kamu enggak akan bisa maju," ucap Ray.

Dia juga menilai partai politik kerap terlalu jumawa menghadapi para bakal calon kepala daerah. Contoh, salah satu bakal Cagub DKI, Yusril Ihza Mahendra, yang sudah menyambangi hampir separuh dari seluruh pimpinan partai politik untuk meminta dukungan. Sampai saat ini, belum ada satupun partai politik yang mendukungnya.

"Pak Yusril itu ke mana-kemana cari partai, menurut saya sudah separuh. Hasilnya apa? Yang ingin saya katakan itulah kejumawaan partai itu. Bukannya partai yang mendatangi calon," sesalnya.

Karena itu, Ray menolak anggapan bahwa sedang terjadi deparpolisasi atau gerakan menihilkan peran parpol dalam sistem demokrasi. Justru saat ini parpol seolah kompak melakukan derakyatisasi.

"Saya mengkritik partai politik agar tidak juwama. Sekarang bukan soal deparpolisasi, tetapi sekarang ini partai politik yang melakukan derakyatisasi," lanjutnya.

Dia menambahkan saran untuk Yusril Ihza Mahendra agar terlebih dulu mendatangi warga masyarakat untuk meminta dukungan. 

"Jika sudah mendapatkan dukungan publik, maka akan kuat posisi seorang bakal calon kepala daerah untuk mengikuti Pilkada," tegasnya.


Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top