GuidePedia

0

Yarrow Mamout terkenal di kalangan Georgetown. Dia adalah budak Samuel Beall dan anaknya Brooke, dua profesional yang dekat dengan Presiden AS George Washington. Budak asal Afrika ini dikenal sebagai orang yang ceria, rajin, taat, dan tidak pernah meninggalkan shalat lima waktu. 

Yarrow juga seorang pengusaha yang bisa membaca dan menulis. Di Georgetown, budak diizinkan untuk memiliki bisnis sendiri, sehingga Yarrow menjadi pembuat batu bata. Ia mendapatkan kebebasan dengan cara membangun sebuah rumah untuk tuannya dan menyimpan uang untuk membangun rumahnya sendiri. 

Kisah ini menempatkan Yarrow pada sebuah catatan kaki besar dalam sejarah. “Ini menunjukkan bagaimana orang Muslim-Amerika menjadi bagian dari Amerika. Dia adalah kepribadian yang nyata, bukan hanya dalam lukisan, tetapi dalam karya dan perbuatan,” kata Amir Muhammad, direktur Islamic Heritage Museum di Washington. 

Bagi arkeolog Washington DC, Ruth Trocolli, setiap jejak arkeologis Yarrow membantu masyarakat untuk lebih memahami bagaimana budak, terutama umat Islam, telah hidup. 

Beberapa tahun yang lalu, arkeolog menemukan sebuah pemakaman kecil dengan makam lima orang Amerika-Afrika di tanah yang berbatasan dengan tanah Yarrow. Tapi, tak satupun cocok dengan deskripsi Yarrow. Penyingkapan jati diri Yarrow masih terus menarik minat para sejarawan.

“Ini adalah cerita tentang seseorang yang bertahan, seorang budak yang membeli kebebasannya sendiri,” lanjut Trocoli. Awadallah mengakui, meski ia lebih tertarik dengan bisnis real estate, sebagai Muslim Amerika keturunan Palestina, ia sangat tertarik dengan sosok itu. “Saya tahu ada seorang budak Muslim Afrika, tapi saya tidak tahu jika dia sedekat ini,” ucapnya.

Sumber

lanjutin di sini !

Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top