Tanya :
Benarkah dajjal muncul di Iran? Aq pernah denger omongan org seperti itu. Tapi kan gak jelas, jadi butuh bukti. Trim’s
Jawab:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Berbicara masalah aqidah, masalah keyakinan, berita ghaib, dst, prinsip yang perlu kita kedapankan adalah mendengar dan pasrah. Selama informasi yang menjadi sumber berita itu bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya. Karena konsekuensi iman kita terhadap al-Quran dan hadis adalah meyakini setiap berita yang disebutkan dalam al-Quran dan hadis shahih itu
Benarkah dajjal muncul di Iran? Aq pernah denger omongan org seperti itu. Tapi kan gak jelas, jadi butuh bukti. Trim’s
Jawab:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Berbicara masalah aqidah, masalah keyakinan, berita ghaib, dst, prinsip yang perlu kita kedapankan adalah mendengar dan pasrah. Selama informasi yang menjadi sumber berita itu bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya. Karena konsekuensi iman kita terhadap al-Quran dan hadis adalah meyakini setiap berita yang disebutkan dalam al-Quran dan hadis shahih itu
Karena itulah, dalam masalah aqidah, ulama menyebutnya sebagai masalah sam’iyat. Masalah yang hanya bisa didengar, dan tidak ada ruang bagi akal untuk ikut terlibat, sekalipun menurut sebagian orang tidak masuk akal.
Seluruh informasi tentang Dajjal, termasuk masalah aqidah dan keyakinan. Karena munculnya Dajjal, bagian dari tanda akhir zaman, yang itu tidak mungkin bisa kita ketahui kecuali berdasarkan informasi dari wahyu. Dengan demikian, peristiwa munculnya Dajjal hanya bisa dekati dengan prinsip mendengar dan pasrah.
Dajjal Muncul di Iran?
Terdapat beberapa riwayat yang menyebutkan hal itu. Diantaranya,
Hadis dari Fatimah binti Qais bahwa beliau pernah mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang Dajjal. Salah satu diantara yang beliau sampaikan,
أَلاَ إِنَّهُ فِى بَحْرِ الشَّامِ أَوْ بَحْرِ الْيَمَنِ لاَ بَلْ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ ما هُوَ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ مَا هُوَ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ مَا هُوَ». وَأَوْمَأَ بِيَدِهِ إِلَى الْمَشْرِقِ
“Tidaklah dia (Dajjal) di laut syam, atau laut Yaman, tidak. Tetapi dari arah Timur. Dia dari arah Timur, dia dari arah Timur..” dan beliau berisyarat dengan tangannya ke arah Timur. (HR. Muslim 2942, dan Abu Daud 4326).
Apa Maksud Arah Timur?
Arah mata angin dalam bahasa syariat, hanya ada 4: utara, selatan, timur, dan barat. Tidak dikenal arah tenggara, timur laut, barat daya, atau barat laut. Karena itu, ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan arah kiblat penduduk kota Madinah, beliau bersabda,
مَا بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ قِبْلَةٌ
“Daerah antara timur dan barat adalah kiblat.” (HR. Nasai 2243, Turmudzi 342, Ibnu Majah 1011 dan dishahihkan al-Albani).
Kota Madinah, berada di utara Mekah. Selama penduduk Madinah menghadap ke arah selatan (antara timur dan barat) maka dia dianggap telah menghadap kiblat.
Gambar 1. Peta Saudi & Timur Tengah
Kita kembali pada hadis keluarnya Dajjal di atas. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan, Dajjal muncul dari arah timur. Timur yang mana? Dalam hadis itu tidak ditegaskan. Dan jika kita pahami berdasarkan bahasa syariat, semua daerah yang berada di antara utara dan selatan dari kota Madinah,masuk dalam cakupan hadis itu. Sekalipun dia agak serong ke utara. Sehingga mencakup daerah Saudi timur, Irak, Iran, dan negara-negara asia timur.
Hadis ini Menegaskan Dajjal Keluar di Iran
Kemudian, terdapat hadis shahih lainnya yang menegaskan kota tempat keluarnya Dajjal.
Dari Abu Bakr ash-Shidiq radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:
الدَّجَّالُ يَخْرُجُ مِنْ أَرْضٍ بِالمَشْرِقِ يُقَالُ لَهَا: خُرَاسَانُ
“Dajjal keluar dari daerah di sebelah Timur, namanya Khurasan.” (HR. Ahmad 33, Tumudzi 2237, Ibnu Majah 4072, dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
Arah timur yang menjadi tanda tanya, telah ditegaskan sendiri oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Daerah timur yang beliau maksud adalah daerah Khurasan.
Keterangan di atas, diperkuat oleh riwayat lain dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
يَخْرُجُ الدَّجَّالُ مِنْ يَهُودِيَّةِ أَصْبَهَانَ، وَمَعَهُ سَبْعُونَ أَلْفًا مِنَ الْيَهُودِ
“Dajjal akan keluar dari daerah Yahudiyah Asbahan. Dia bersama 70 ribu orang Yahudi.” (HR. Ahmad 13344, Abu Ya’la al-Mushili dalam musnadnya 3639, dan dihasankan Syuaib al-Arnauth).
Gambar 2. Peta Iran
Apa itu Khurasan dan Asbahan?
Khurasan: Satu wilayah yang luas di sebelah Timur Jazirah Arab. Saat ini, yang termasuk wilayah Khurasan: Nishapur (Iran), Herat (Afganistan), Merv (Turkmenistan), dan berbagai negeri di Selatan sungai Jihun (sungai Amu Darya) (Mu’jam al-Buldan, 2:350).
Asbahan: Sering juga disebut Asfahan. Termasuk wilayah Iran. 340 km di Selatan Teheran. Ketika Bukhtanshar menyerang Baitul Maqdis dan menjadikan penduduknya sebagai tawanan, bersama orang Yahudi. Kemudian mereka ditempatkan di Asfahan. Akhirnya wilayah tersebut dinamakan kampung Yahudiyah. Ibu kota Asfahan saat ini adalah Yahudiyah (Mu’jam al-Buldan, 1:208).
Hadisnya Bertentangan?
Dua hadis yang menyebutkan kota tempat keluarnya Dajjal di atas, nampaknya tidak sepakat. Yang satu mengatakan, di Khurasan dan satunya mengatakan Asbahan. Mana yang benar, Asfahan ataukah Khurasan?
Jika Anda perhatikan peta negara Iran, Khurasan dan Asfahan berimpit di bagian Timur Laut wilayah Iran. Kita tidak tahu pasti awal kali Dajjal muncul di titik yang mana. Yang jelas, di dua daerah, pertama kali Dajjal muncul dan mendapatkan banyak pengikut.
Dan benarlah apa yang disabdakan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Catatan dari Frances Harrison dari BBC News, yang dilansir pada September 2006, bahwa di Teheran ada sekitar 25 ribu Yahudi di negeri Iran. Meskipun lagaknya melawan zionis, tapi Iran menjadi tempat yang aman bagi Yahudi. Pemimpin komunitas Yahudi Iran, Mr. Hammami mengaku bahwa Khomaini membedakan antara Yahudi dan Zionis. Dan dia mendukung kami. Dari sinilah Anda bisa mendapatkan jawaban, mengapa Dajjal muncul di Iran.
Dajjal Mulai Terkenal
Hanya saja, fenomena kehadiran Dajjal mulai semarak dan dikenal di kalangan umat manusia, setelah dia berada di daerah antara Irak dan Syam (kawasan 4 negara: Suriah, Palestina, Libanon, dan Yordania).
Dari Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إنه خارج خلة بين الشأم والعراق، فعاث يمينا وعاث شمالا، يا عباد الله فاثبتوا
“Dajjal keluar di daerah antara Syam dan Iraq. Kemudian dia membuat kerusakan di sebelah kanan dan kirinya. Wahai hamba Allah! Kuatkan iman kalian!” (HR. Muslim 2937 dan Ibn Majah 4075).
Al-Hafidz Ibnu Katsir mengatakan:
فيكون بدء ظهوره من أصبهان من حارة منها يقال لها اليهودية وينصره من أهلها سبعون ألف يهودي
“Pertama mulai munculnya Dajjal di Asbahan, tepatnya di dataran bebatuan, yang dinamakan kampung Yahudiyah. Dajjal dibela oleh 70 ribu orang yahudi dari penduduk Ahbahan.” (An-Nihayah fi al-Fitan wa al-Malahim, Hal. 59).
Allahu a’lam.
Dijawab oleh ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina KonsultasiSyariah.com)
Follow @wisbenbae
Post a Comment Blogger Facebook