Bertepatan dengan Aksi dan Orasi Stop Vaksin yang diadakan oleh Sharia4Indonesia -Divisi Pelayanan Umat Bidang Kesehatan- pada hari Sabtu (23/7/2011) di Bunderan HI Jakarta, ternyata PT Biofarma, produsen terbesar vaksin di Indonesia mengadakan acara tandingan bertajuk “Vaksin Imunisasi Halal dan Baik” di kantor MUI, Jalan Proklamasi Jakarta. Di acara tersebut, KH Maruf Amin, Ketua MUI menyatakan bahwa vaksin imunisasi itu halal dan baik! Ada konspirasi apa di balik pernyataan tersebut?
Siapa di balik Biofarma?
Sulit menampik adanya konspirasi jahat yang mensosialisasikan bahwa vaksin imunisasi itu halal dan baik. PT Biofarma, sebagai produsen vaksin milik negara, sekaligus pemasok tunggal vaksin program imunisasi nasional jelas berkepentingan agar masyarakat terus menyangka bahwa vaksin imunisasi itu halal dan baik.
Melalui situs resminya, http://www.biofarma.co.id PT Biofarma menyatakan diri ingin menjadi produsen vaksin global, memproduksi dan memasarkan vaksin berkualitas internasional untuk kebutuhan pemerintah, swasta nasional, dan internasional. Selain itu, PT Biofarma juga ingin mengembangkan inovasi vaksin yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
Sangat jelas terlihat bahwa PT Biofarma lebih berorientasi kepada pemenuhan kebutuhan pasar (keuntungan materi) dengan penjualan vaksin sebesar-besarnya, bukan berfikir apakah produk vaksinya halal dan baik.
Jika menelusuri jejak awal pemberian vaksin, maka menurut Flexner Brother, sejarah vaksin modern menemukan bahwa yang mendanai vaksinasi pada manusia adalah keluarga Rockefeller, salah satu keluarga Yahudi dan anggota Zionisme Internasional.
Bukan kebetulan, kalau ternyata melalui keluarga Rockefeller didirikan lembaga kesehatan dunia, WHO dan lainnya. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Dr. Leonard Horowitz dalam “WHO Issues H1N1 Swine Flu Propaganda” :
“The UN’s WHO was established the U.S Government’s National Science Foundation, the National Institute of Health (NIH), and earlier, the nation’s Public Health Service (PHS).”
WHO batasi penggunaan babi untuk bahan vaksin
Detikhealth.com menurunkan berita “WHO Batasi Penggunaan Babi untuk Pembuatan Vaksin”. Sumber informasi ini bahkan disampaikan oleh peneliti senior PT Biofarma, Dr Neni Nurainy, Apt, dalam jumpa pers Forum Riset Vaksin Nasional 2011 di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (26/7/2011).
“WHO mulai membatasi, karena ada risiko transmisi dan itu sangat berbahaya. Misalnya penggunaan serum sapi bisa menularkan madcow (sapi gila).”
Dalam berita tersebut, PT Biofarma mengklaim sudah mulai menggunakan media non-animal origin sebagai unsure binatang. Salah satunya pada vaksin polio injeksi atau Injected Polio Vaccine (IPV), yang proses pembuatannya telah dipresentasikan di Majelis Ulama Indonesia. Betulkah demikian?
PT Biofarma, sebagai produsen terbesar vaksin untuk nasional dan internasional dan juga merupakan perusahaan yang berskala internasional sudah pasti pembuatan vaksinnya sesuai standard WHO. Jika WHO secara terang benderang menyatakan akan mengurangi penggunaan babi dalam pembuatan vaksin, maka selama ini WHO masih menggunakan babi dalam pembuatan vaksin. Tentu, begitu pula dengan PT Biofarma.
Profesor Jurnalis Uddin, seorang anggota MPKS (Majelis Pertimbangan Kesehatan dan Syarak), dalam sebuah acara dengan PT Biofarma dan Aventis untuk memberikan penjelasan tentang proses pembuatan vaksin polio mengungkapkan adanya tripsin babi dalam pembuatan vaksin polio, begitu juga dengan vaksin Meningitis yang diproduksi oleh Glaxo Smith Kline untuk para jama’ah haji.
Selain tripsin babi, produksi vaksin juga kerap menggunakan media biakan virus (sel kultur) yang berasal dari jaringan ginjal kera (sel vero), sel dari ginjal anjing, dan dari retina mata manusia.
Dori Ugiyadi, Kepala Divisi Produksi Vaksin Virus Biofarma membenarkan bahwa ketiga sel kultur tersebut dipakai untuk pengembangan vaksin influenza. “Di Biofarma, kita menggunakan sel ginjal monyet untuk produksi vaksin polio. Kemudian sel embrio ayam untuk produksi vaksin campak,” ujarnya.
Kalau artikel diatas bermanfaat, lebih baik anda berlangganan di bawah ini :
Post a Comment Blogger Facebook