GuidePedia

0
Tahu kamu kalau aku ngomong blak-blakan. Aku yakin akan terjadi perang saudara. Kalau perang dengan bangsa lain, kita bisa membedakan fisiknya. Tapi dengan bangsa sendiri, itu sangat sulit. Lebih baik aku robek diriku sendiri, aku yang mati daripada rakyatku yang perang. Aku tidak sudi minta suaka ke negeri orang.'
(dibisikkan bung karno kepada Putu Sugianitri ajudannya sebelum meninggal)

Pesan terakhir Chairil Anwar (Penyair Angkatan 45) sebelum meninggal:
'Tuhanku, Tuhanku….'

 John F. Kennedy :
' Is someone hurt...? '
(Adakah orang lain yang terluka?)
ditanyakan kepada istrinya setelah dia tertembak dan sebelum koma

Karl Marx:
'Go on, get out! Last words are for fools who haven’t said enough...!!'
"Pergi luh ! kata2 terakhir itu hanya untuk orang bodoh yang belum berkata cukup ..!" 

ketika ditanya oleh pembantunya apa kata-kata terakhirnya.
Marco Polo:
' I have not told half of what I saw. '
(Saya belum mengungkapkan separuh dari apa yang kulihat.)

Kurt Cobain:
' I don’t have the passion anymore, and so remember, it’s better to burn out than to fade away. Peace, Love, Empathy. Kurt Cobain.'

(Aku sudah tidak bergairah lagi, dan ingatlah, tubuh ini lebih baik dibakar hingga musnah daripada dikuburkan. Damai, cinta, kasih. Dari Kurt Cobain.)

pesan dalam catatan bunuh dirinya

Thomas Alva Edison:
pesan terakhir sang penemu bola lampu listrik :
' It’s very beautiful over there...'
(Di sana ternyata begitu indah.)

Che Guevara:
pesan terakhir sang Pemimpin Revolusi Marxis Argentina :
' know you’ve come to kill me. Shoot, you are only going to kill a man. '
(Saya tahu kamu datang untuk membunuhku. Tembaklah, kamu hanya akan membunuh seorang manusia.)

Winston Churchill:
kata terakhir PM Inggris pada PD II, sebelum koma dan meninggal sembilan hari kemudian:

' I’m bored with it all. '
(Saya bosan dengan semua ini.)

Archimedes:

pesan terakhir sang ilmuwan Yunani:
' Don’t disturb my circles! '
(Jangan ganggu lingkaranku !)

Tambahan:

Pesan terakhir Bung Karno kepada anaknya Guntur:

“Tok, engkau adalah anak sulung Putra Sang Fajar. Sebab, bapakmu dilahirkan pada waktu fajar menyingsing. Fajar 6 Juni yang sedang merekah di ujung timur. Dan engkau yang lahir di tahun keberanian, juga menjelang fajar tanggal 3 November pada saat mana hegemoni kekuasaan Jepang semakin suram sinarnya. Nah seperti halnya bapakmu, engkaupun pantas menyambut terbitnya matahari. Jadilah manusia yang pantas menyambut terbitnya matahari. Ingat, yang pantas menyambut terbitnya matahari itu hanya manusia-manusia abdi Tuhan, manusia-manusia yang manfaat. Karena itu jangan cengeng! Buktikan kepada setiap orang yang menatapmu bahwa engkau memang pantas menjadi anak sulung Sukarno.”

Pesan terakhir Rasulullah Muhammad SAW:
Ummatii … ummatii … ummatii
(Umatku … umatku … umatku)

di kutip dari (www.unic77.tk)
Subscribe to wisben.com on blogger by Email

Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top