GuidePedia

0
Zero Emission House

Zero Emission House merupakan rumah ramah lingkungan yang menggunakan energi berasal dari alam. Penerangan serta pendingin atau penghangat ruangan, misalnya, tak memerlukan listrik dari luar sehingga kita tidak perlu lagi membayar listrik dan menimbulkan pencemaran karena pembangkit yang menggunakan BBM. Semua energi diusahakan sendiri oleh sistem panel surya dan pembangkit listrik tenaga angin skala kecil.

Energi matahari diserap oleh panel surya yang dipasang di atap. Lalu energi tersebut disimpan di baterai dan diolah menjadi listrik oleh power supply. Kapasitas penyimpanan baterai lithium mencapai 6.000 watt.

Namun, energi matahari bisa saja meredup berminggu-minggu ketika musim hujan. Hal itu tak masalah, karena rumah dapat memperoleh energi dari pembangkit listrik tenaga angin berbentuk baling-baling dengan sistem penyimpanan yang sama di baterai dan power supply.

Energi yang disimpan dan diolah menjadi listrik itu akhirnya mampu memanaskan air dan menghidupkan alat penerangan berteknologi OLED yang cahayanya mirip dengan cahaya alam. Jika cahaya bohlam hanya sekitar 10 persen dari cahaya alam. Teknologi OLED mencapai 70 persen. Selain itu, rumah ramah lingkungan nol emisi ini mengupayakan pula sistem pencahayaan mirror duct.

Cahaya dari luar dimanfaatkan untuk penerangan ruangan pada siang hari. Tak hanya teknologi elektriknya, dari segi fisik, rumah ini dibangun dari semen daur ulang yang disebut Eco-cement. Mutu semen sisa pembakaran limbah sampah kota ini dinilai hampir sama dengan semen biasa.

Material perabot rumahnya pun berasal dari bahan kayu sisa pembongkaran bangunan dan hasil penjarangan yang diolah dan direkatkan dengan lem ramah lingkungan dari tannin (di kulit kayu dan daun). Dindingnya pun dilengkapi dengan papan insulasi panas hibrida yang membuat panas terik matahari tidak berpengaruh terhadap suhu di dalam rumah. Teknologi ini membuat rumah tetap adem dan nyaman.

Hebat bukan?? Tidak kalah hebatnya adalah biaya yang dikeluarkan untuk membangun rumah tanpa tagihan PLN ini, yaitu sekitar Rp. 18 milyar lebih.

review Zero Emission House:


Apa sih hebatnya?

menggunakan green roof untuk menyerap panas yang masuk ke dalam rumah
pemasangan solar roof panel untuk mengkonversikan sinar matahari menjadi energi listrik
Memanfaatkan wind generator sebagai sumber daya alternatif.
Menggunakan material yang ramah lingkungan seperti eco-cement, vacuum insulation panels, thermal insulation glass, lampu OLED dan lainnya.

untuk kebutuhan listriknya, panel matahari yang digunakan dapat menghasilkan 14,5 kilowatt sedangkan turbin angin menghasilkan 1 kilowatt yang lebih dari cukup untuk menyalakan semua peralatan di dalam rumah.

Sketsa Zero Emission House:


fitur Zero Emission House:


Wind catcher, for summer ventilation
Solar array at back of house for hot water and electricity
High-level of wall insulation



  • Biomass boiler


  • sketsa tampak samping:


    desain tiga lantai


    tampak atas:


    susunan kayu n solar cel
    tampak atas lagi:




    inilah Zero Emission House: rumah ramah lingkungan, impian masa depan kita. Semoga bermanfaat dan memberikan inspirasi untuk menyelamatkan bumi


    Post a Comment Blogger

    Beli yuk ?

     
    Top