GuidePedia

0

Petra Laszlo (memegang kamera) bersama jurnalis lainnya dari N1TV, sebelum dipecat dari stasiun televisi tersebut karena aksinya menendang dan menjegal pengungsi© N1TV /via Facebook

Mantan jurnalis TV Hungaria yang terekam video menendang dua anak pengungsi dan menjegal bapak bersama anaknya di lokasi pengungsian Roszke, Hungaria, akhirnya buka suara. Petra Laszlo, demikian perempuan jurnalis itu, menyatakan ia bukan rasialis, dan sangat menyesal atas aksinya.

Laszlo yang semula bekerja untuk N1TV, perusahaan media jaringan partai sayap kanan Hungaria, Jobbik, sudah dipecat pasca video aksinya itu tersebar di dunia maya, dan diliput berbagai media. Ia bahkan terancam hukuman penjara lima tahun jika terbukti melakukan penganiayaan terhadap para pengungsi pada 8 September 2015 tersebut.

Pada 10 September lalu, akhirnya ia menulis surat terbuka yang dimuat di situs media Hungaria, MNO.hu, milik koran Magyar Nemzet. "Dengan tulus saya menyatakan sangat menyesal atas apa yang terjadi... Saya masih dalam kondisi shock dengan apa yang telah saya lakukan, dan apa yang saya alami," tulis Laszlo yang dimuat di situs tersebut dalam bahasa Hungaria.

Ia mengaku saat itu panik dengan ratusan imigran yang berlarian ke arahnya, dan aksinya itu hanya bermaksud melindungi diri karena merasa ada sesuatu yang mengancamnya. Para pengungsi, saat itu sedang berlarian karena dikejar kepolisian setempat.

"Saya bukan orang yang tanpa perasaan, perempuan juru kamera rasialis yang tega menendang anak-anak. Saya tak layak diburu, dihina dan direndahkan, atau diancam dibunuh. Saya hanya seorang perempuan, seorang ibu penganggur dengan anak kecil, yang membuat keputusan buruk saat panik. Saya minta maaf," tambahnya.

Sebuah video di YouTube yang diunggah akun bernama Just Game, menampilkan sudut pandang lain dari aksi Laszlo yang dituding menjegal pengungsi. Dalam video tersebut tampak kaki Laszlo seolah tak menyentuh kaki si pengungsi yang menggendong anak. Pria tua itu, meski diyakini sebagai Osama Al-Ghabad, mantan pelatih sepakbola Al-Fotuwa SC dari Suriah, identitasnya belum bisa terkonfirmasi.

Sementara itu, situs web stasiun televisi N1TV (Nemzeti/Nasional TV) tempat Laszlo sebelumnya bekerja, telah diretas pada Kamis (10/9/2015). Pihak N1TV mengklaim peretasan dilakukan oleh kelompok asal Tunisia bernama Fallaga Team.

"Grup peretas asal Tunisia bernama Fallaga Team telah mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut," tulis Szabolcs Kisberk, pemimpin redaksi stasiun televisi tersebut lewat akun Facebook Fans Page mereka.


Hingga artikel ini ditulis, situs tersebut belum bisa diakses, hanya menampakkan pengumuman dalam bahasa Hungaria dan Inggris. Pengumuman itu menyatakan bahwa situs tersebut sedang tak bisa diakses karena diretas kelompok asal Tunisia, Fallaga Team.

Peretasan ini, selain membuat situs N1TV tak bisa diakses, juga diklaim telah menghapus seluruh konten web, termasuk arsip dan korespondensinya. Dalam pernyataan N1TV di Facebook, mereka juga menyertakan video yang menunjukkan klaim dari peretas. Dalam video tersebut, tampak pula ancaman yang diterima para jurnalis N1TV, khususnya yang ditujukan pada Petra Laszlo, pasca insiden 8 September lalu.

Tangkapan layar situs N1TV yang diretas



Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top