GuidePedia

0
http://img.okeinfo.net/content/2014/05/29/567/991504/1aiiJF0OnS.jpg
Calon presiden Prabowo Subianto menegaskan dirinya adalah abdi negara yang rela mati untuk bangsa dan negara Indonesia. Sikap itulah yang diambil saat menjadi prajurit aktif, hingga terus diserang soal pelanggaran HAM tahun 1998.

Hal ini, ditegaskan Prabowo saat menjawab pertanyaan dari calon wakil presiden Jusuf Kalla, terkait dugaan pelanggaran HAM Prabowo dalam debat kandidat yang disiarkan langsung malam ini, Senin 9 Juni 2014, di Gedung Balai Sarbini, Jakarta.

Menurut Prabowo, hak asasi adalah hak manusia untuk hidup. Untuk menjamin hak itu, pemerintah wajib melindunginya sebagaimana dijamin oleh Undang-undang Dasar 1945.

"Sekian puluh tahun saya adalah abdi negara, prajurit yang membela kedaulatan, menjaga hak-hak asasi manusia. Mencegah kelompok-kelompok radikal, kelompok yang mengancam orang-orang yang tidak bersalah. Jadi, manakala kita menghadapi kelompok-kelompok yang merakit bom, yang menginginkan huru hara, ya mereka ini ancaman terhadap hak-hak asasi manusia. Karena itu, kewajiban seorang petugas, prajurit, melindungi segenap tumpah darah dari ancaman-ancaman tersebut," ujar Prabowo.

Sebagai prajurit saat itu, Prabowo mengatakan, yang memberi dan menilai kerjanya adalah atasan.

"Jadi saya mengerti arah bapak (JK). Tidak apa-apa. Saya tidak apa-apa. Tetapi, saya ada di sini. Saya sebagai mantan prajurit telah melaksanakan tugas sebaik-nya. Selebihnya, atasan yang menilai. Arah bapak kan begitu. Bahwa saya tidak akan bisa menjaga HAM, karena saya pelanggar HAM."

"Padahal bapak tidak mengerti, orang seperti saya ini sering berada di tempat-tempat yang berbahaya demi kehidupan rakyat Indonesia," Prabowo menegaskan.

"Kepada Pak JK, saya sudah jawab. Kita sudah bertanggung jawab kepada atasan kita. Kalau mau dijawab, tanyalah ke atasan saya waktu itu," ujar Prabowo disambut tawa hadirin.  
 

Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top