GuidePedia

Oleh : Ranoe Nirawan
Jakarta . Kreasi anak bangsa Indonesia berhasil menciptakan mobil konsep bertenaga listrik yang dinamai SV-1. Kendaraan sport listrik milik Franklin dari Club Connection ini dibuat atas kerjasama antara rumah modifikasi Signal Kustom, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dengan dukung Auto Vision serta Alpine yang masing-masing memasok lampu dan perangkat Audio multimedia.

Mobil ini sendiri juga berhasil menggondol gelar The Champion Of Class Mild Accelera Auto Contest 2011 yang berlangsung pada Minggu (19/12) lalu di Balai Kartini, Jl. Jend. Gatot Subroto, Jakarta. Mobil ini memang pantas jadi juara, karena sudah mengusung konsep green technology.

"SV-1 adalah sarana transportasi darat yang menggunakan motor system yang dikonversikan menjadi energi geraknya. Mobil ini menggunakan sistem solar panel yang kemudian disimpan di Baterai Lithium Ion. Jadi mobil SV-1 tak hanya mengedepankan teknologi motor listrik semata, kami bersama LIPI menghadirkan sebuah pembaharuan dalam proses pengisian baterai" kata Andre Mulyadi punggawa Signal Custom Build Bandung, kepada wartawan saat acara photo session di Parkir Timur Senayan, Jakarta akhir pekan lalu.

Polusi udara yang sudah diambang batas toleransi menjadi masalah utama yang coba dijauhkan SV-1. Mesin bensin asli pun dilengserkan dari tahtanya. Terobosan inovatif diterapkan pada mobil SV-1 ini, yang mana aslinya mobil ini adalah Nissan Cefiro yang kemudian diubah dengan menggunakan listrik serta dilengkapi solar panel pada bagian hood. Basis mesin konvensional menggunakan tipe RB20DE berkapasitas 2000 cc yang mampu mengeluarkan tenaga 155 PS pada putaran 6400 rpm sementara torsi berada di kisaran 19 kgm pada putaran 5600 rpm.

Mobil ini sudah mengusung regenerative braking charged yang berfungsi sebagai pengisi 45 unit baterai lithium iron phosphate (LiFePo4). Untuk motor listrik yang dipasok dari LIPI ini menggunakan tipe Advanced DC Series Wound Motor dengan nominal daya tegangan 144 volt dengan kapasitas 160 Ah. Sementara untuk Top speed SV-1 dengan motor listrik diklaim mampu mencapai 150 km/h. Satu kali isi ulang full baterainya memakan waktu 1 jam dan bisa berjalan kurang lebih 100 km.

"Proses pengisiannya bisa dari listrik seperti umumnya mobil listrik, juga bisa menggunakan tenaga surya lewat konverter yang terdapat di kap mesin. Terakhir, pemanfaatan panas hasil pengereman seperti yang digunakan BMW dengan nama Regenerative Braking" papar Andri.

Desain body sengaja tanpa atap untuk menegaskan karakter futuristik dan ramah lingkungan menggunakanbahan serat karbon dengan kombinasi plat agar lebih kokoh dan rigid. Tampang depan, sisi, dan buritan terlihat begitu mantap berpadu dengan fender unik menutup ban belakang. SV-1 dibekali velek custom Corr Wheels terbuat dari aluminium forged (aluminium tempa) yang sengaja dipesan langsung dari Amerika. Velek bagian depan memiliki lebar 12 inci dengan ban berdimensi 275/40 R20, sementara bagian belakangnya menggunakan velg selebar 15 inci yang dibalut ban berdimensi 315/35 R20 Yokohama Advan ST Sport Terrain.

Mengimbangi tampilannya yang futuristis, SV-1 dibekali sistem pencahayaan dari Autovision antara lain model bi-xenon projector lens light untuk lampu utama plus angel eyes berupa cahaya merah yang melingkar di tepi lensa sehingga meningkatkan kesan futuristisnya. Di bagian belakang, dipasang lampu Autovision jenis DRL (daytime running light).

"Aslinya DRL ini berwarna putih. Kami beri sapuan cat candy tone berwarna merah agar bisa difungsikan sebagai lampu kombinasi belakang," tutur Fachrizal Azhar, Manager Marketing CV Sampurna Part Niaga selaku pemasok Autovision di Indonesia.

Untuk meningkatkan aura masa depan, bagian interiornya menggunakan sistem pencahayaan Autovision Microzen LED Flextrip 27 yang disambung menjadi satu. Selain itu, lampu jenis ini juga diinstalasikan untuk menunjang sektor detil bodi kendaraan.

Melengkapi kecanggihan tampilannya, urusan perangkat elektronik dipercayakan pada produk Alpine. Dan karena mobil konsep ini tidak dilengkapi atap, piranti yang digunakan pun dipilih yang kedap air yaitu Alpine Marine Edition sehingga tetap aman meskipun di bawah siraman air hujan.

Satu keistimewaan lain mobil ini ialah penggunaan iPod atau iPhone untuk mengoperasionalkan Digital Media Station terbaru dari Alpine berlabel iXA-W407EBT. Layar Audio sistem Alpine yang berukuran 7 inci ini juga bisa dioperasionalkan dengan sistem layar sentuh.

Boyke selaku Brand Manager Alpine Indonesia memaparkan bahwa sistem audio dan navigasi kendaraan yang instalasinya digarap oleh instalatur Audiopro di Bandung ini menganut aliran yang menggabungkan antara SPL dan SQ yaitu SQL. "Aliran SQL ini memiliki kekuatan suara yang kuat namun dengan kualitas yang tetap terjaga, tidak seperti aliran SPL yang hanya asal kencang," ujar Boyke.

Untuk keperluan itu, Audiopro menggunakan speaker jenis coaxial 7 inci sebanyak 4 unit yang dikendalikan oleh 1 buah power amplifier Alpine berkekuatan 4 x 100 watt (RMS). Untuk urusan nada rendahnya, diserahkan kepada 4 buah Subwoofer berukuran 10 inci yang di-drive oleh dua unit power amplifier monoblock yang masing-masing berkekuatan 1 x 600 watt, sehingga total daya yang dihasilkan menjadi 1.200 watt (RMS).


Lihat yg lebih 'menarik' di sini !

Beli yuk ?

 
Top