GuidePedia

0
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKBLjMmA-ftan92zL1cusPPWuSPOj0-jcK6Uy7xA2LOGrbWcJOZ_GRtOJ1KgyaQ41fwDxbkp_JXcu06NwTyACXSkJfK58tH2szGMGjDHTJTmKZdnW_PrnYnspvXbEoAT35qjk/s1600/6.jpeg
Washington - Departemen Keamanan Dalam Negeri dan Badan Keamanan Transportasi Amerika Serikat (TSA) memperingatkan seluruh negara di dunia soal taktik baru yang bakal dipakai para pengebom bunuh diri. Mereka diduga akan menanam bahan peledak itu dalam tubuh mereka untuk menghindari alat pendeteksi yang kian canggih di bandar udara.

Siasat semacam itu bakal dipakai oleh pelaku yang akan meledakkan diri dalam pesawat yang sedang terbang. Pihak Intelijen Amerika meyakini pengebom bunuh diri lelaki bakal memasang bahan peledak itu dalam usus buntu atau pantat mereka. Sementara, pelaku perempuan menanam bom itu dalam payudara.

“Departemen Dalam Negeri telah mengidentifikasi potensi ancaman teroris bakal menanam bahan peledak dalam tubuh mereka untuk beraksi,” tulis lembaga itu dalam peringatannya.

Selama ini, pengebom bunuh diri selalu menyembunyikan bahan peledak dalam tas, sepatu, atau pakaian dalam mereka. Sasaran serangan mereka pun kerap ditujukan di pesawat, pusat perbelanjaan, kereta, dan bus.

Jenis bahan peledak yang mungkin ditanam dalam tubuh itu adalah PETN (PentaeryTetranitrate). Ledakan PETN seberat 8 ons saja bisa menembus baja setebal 12,7 sentimeter. Tentu sangat mudah membuat lubang besar di pesawat.

PETN ini dimasukkan dalam plastik ukuran kecil kemudian dipasang dalam tubuh lewat operasi. Ledakan dipicu dengan menyuntikkan TATP (Triacetone Triperoxide) hingga menyentuh plastik berisi bahan peledak itu. Yang dikhawatirkan cara itu disamarkan seperti menyuntik obat diabetes.

PETN adalah kandungan utama dalam bom plastik Semtex yang dipakai oleh Richard Reid saat gagal meledakkan diri dalam pesawat American Airlines tujuan Paris-Miami pada Desember 2001.

Kirim Artikel anda yg lebih menarik di sini !

Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top