GuidePedia

0


Jakarta, Tidur sekamar dengan orang yang ngorok pasti merasa terganggu sehingga tidurnya menjadi tidak nyenyak dan sering terbangun. Namun jangan salah, ada kalanya si pemilik dengkuran juga terganggu dengan dengkurannya sendiri.

Gangguan itu bahkan sering menyebabkan si pemilik dengkuran terbangun meski kemudian bisa tidur lagi dan tentu saja ngorok lagi. Biasanya hanya terbangun selama beberapa detik sehingga saat bangun tidur tidak ingat sama sekali bahwa selama tidur sempat terbangun.

Bedanya dengan orang lain yang terganggu oleh suara dengkurannya, orang yang ngorok tidak terganggu oleh suara melainkan oleh penyebab ngorok itu sendiri. Ngorok terjadi karena ada penyempitan saluran napas yang kadang-kadang memicu henti napas (sleep apnea).

Sleep apnea dapat menyebabkan seseorang berhenti bernapas selama 10-30 detik, meski beberapa orang bisa mengalaminya sampai 2 menit. Ketika terjadi henti napas, secara otomatis otak akan memicu reaksi yang dinamakan "arrousal trigger" agar orang itu bangun dan membetulkan posisi tidurnya.

Arrousal trigger bisa muncul hingga ratusan kali dalam semalam meski setiap kali muncul hanya berlangsung singkat yakni beberapa detik saja. Cukup singkat sehingga orang tersebut bahkan tidak mampu mengingatnya saat bangun keesokan harinya.

Meski singkat dan bahkan tidak disadari oleh yang bersangkutan, dampaknya sama seperti yang dialami oleh pasangan tidur yang terganggu oleh suara ngoroknya. Arrousal trigger yang terlalu sering juga menyebabkan kualitas tidur menurun sehingga cepat merasa letih, bahkan bisa memicu gangguan jantung dan sindrom metabolik.

Dikutip dari Lifeslittlemysteries, Selasa (14/12/2010), kondisi ini bisa diatasi dengan diet dan olahraga. Sebab salah satu faktor yang memicu penyumbatan saluran napas adalah timbunan lemak pada orang yang mengalami overweig

Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top