GuidePedia

 Pasangan Atang Wijiyanto dengan Wasini saat menaiki mobil pengantin ala truk backhoe
KULON PROGO - Momentum tanggal cantik yakni 10 Oktober 2010 dimanfaatkan pasangan untuk menggelar pesta pernikahan. Seperti yang dilakukan Atang Wijiyanto dengan Wasini, warga Kulon Progo, Jawa Tengah ini tak mau ketinggalan ikut menorehkan sejarah dalam hidup mereka dengan menikah di tanggal unik ini.

Bahkan, pasangan muda ini memilih menggunakan truck backhoe yang biasa digunakan untuk proyek pembangunan kemudian disulap menjadi mobil pengantin.

Suasana hening cukup terasa di masjid Al Falaq Karangasem Desa Sidomulyo, Kecamatan Pengasih Kulonprogo. Beberapa orang nampak duduk dengan tegang dan tidak sabar menunggu waktu. Sesekali mereka melirik jam tangan yang dikenakannya. Sebagian lagi, memilih mengamati putaran jarum jam yang ada di dinding masjid.

Tepat pukul 10.10 WIB, Minggu, (10/10/2010), ijab kobul yang dipimpin oleh penghulu dari KUA Pengasih pun dimulai. Lantunan ayat suci menambah suasana sacral kian terasa. Sebelumnya dilakukan penyerahan mas kawin berupa uang tunai Rp 101.010 dari Atang kepada calon istrinya. Tidak lebih dari sepuluh menit, kedua insan ini sudah resmi dalam ikatan pernikahan.

Pesta pernikahan inipun tidak hanya selesai sampai acara ijab kobul saja. Untuk merekatkan tali kekeluargaan, dua keluarga ini dipertemukan. Mereka saling membuka hati untuk menjalin ukhuwah antara kedua keluarga.

Sekitar pukul 13.00 WIB keluarga Atang yang tinggal di Jogoyudan, Wates bermaksud memboyong sang pengatin putri ke rumah pengantin putra. Pesta nyentrik pasangan era 101010 kembali dilanjutkan. Pasangan yang baru beberapa jam menjadi keluarga ini, diarak menggunakan mobil pengantin, berupa loader backhoe.

Tidak seperti mobil biasanya, sepanjang perjalanan pasangan inpun menjadi tontonan. Dengan senyum ramah dan lambaian tangan, raja dan ratu ini terus menyusuri sepanjang jalan dari Pengasih menuju Wates.

Selain backhoe, pasangan ini juga didampingi dua orang pemain kesenian jathilan, yang mengenakan topeng. Keduanya juga membagikan brosur tentang pesta nyentrik ini. “Kita ingin exotic wedding 2010 ini benar-benar bisa dikenang oleh masyarakat,” jelas Atang yang berprofesi sebagai Master of Ceremony.

Menurutnya, ide awal, mobil pengantin tidak menggunakan loader backhoe. Pasangan ini sempat merancang mobil pemadam kebakaran untuk kendaraan. Hanya saja untuk mendapatkan sewa mobil tersebut dirasa cukup sulit. Selain masalah birokrasi, kondisi rumah dan jalur dinilai kurang mendukung. Tak pelak, pilihan akhirnya jatuh pada loader backhoe. Selain harga sewa yang bisa dijangkau, pasti akan memberikan sensasi tersendiri.

Alhasil loader backhoe yang diriaspun menjadi mobil pengantin yang banyak mendapat hati di masyarakat. Terbukti, sepanjang jalan banyak warga yang menyambut antusias iring-iringan pengantin.

“Selain jarang yang memakai, loader backhoe mudah didapatkan,” tutur karyawan sebuah dealer sepeda motor di Wates ini.

Bagi pengatin perempuan, Wasini, pesta yang digelar benar-benar membuatnya terpuaskan. Bahkan semakin membuat mantap untuk mendayung bahtera kehidupan rumah tangga. Pesta seperti ini akan terkenang di sepanjang massa. Tidak terkecuali bagi masyarakat di sekitarnya akan mencatat sebagai sejarah pesta pernikahan.

“Awalnya sempat takut, tetapi ternyata cukup asyik,” ujar Wasini yang bekerja sebagai capster di sebuah salon kecantikan ini.

Pesta pernikahan sendiri, digelar hingga malam hari. Khusus untuk undangan malam hari, penerima tamu menggunakan kostum Pakaian Jathilan.

Beli yuk ?

 
Top