GuidePedia

0
Wah! Kambing Raksasa ini Seberat 100 Kilogram

BATAM- Mendekati hari raya Idul Adha atau biasa disebut Lebaran Haji 10 Zulhijjah biasanya masyarakat mencari kambing atau sapi untuk kurban. Satu ekor kambing memiliki berat sekitar 30 hingga 60 kilogram dengan harga kisaran Rp 1,8 juta untuk standard Batam.

Tapi ada kambing milik Paiman warga Tanjungpiayu Batam berukuran raksasa dengan berat hampir 100 kilogram. Kambing berumur 3 tahun ini asli peranakan kambing biasa bukan Ottawa atau kibas lainnya.

Kambing ini tergolong bandel dan sering nyeruduk warga bahkan pemiliknya sendiri bila dilepas. Saking bandelnya kambing ini diberi nama Bondet dan dikandangkan secara terpisah agar tidak beradu.

Warga yang mendengar ada kambing seberat 100 kilogram berbondong ingin membelinya, walau hingga kini oleh si pemilik belum dilepas karena dibandrol Rp 6 juta.

Paiman sendiri sengaja beternak kambing dengan memiliki tiga kandang berisi belasan ekor. Namun demikian, khusus kambing si Bondet ini hanya dilihat dari kejauhan dan tidak disentuh karena galak berani kepada orang untuk diseruduknya.

Maklum Bondet pernah lepas dan berhasil menyeruduk tuannya dan warga. Saking liarnya menyeruduk barang di depannya membuat salah satu tanduknya patah.

'Namanya Bondet, soalnya kambing ini banyak tingkahnya. Lihat satu tanduknya sudah patah, gara-garanya yaa terlalu keras menyeruduk. Makanya suami saya sekarang tidak berani lagi memandikan Bondet. Sekarang Bondet harus ada di kandang,' ujar istri Paiman pemilik kambing besar ini, Sabtu (23/10/2010).

Berat Bondet memang mengalami peningkatan tajam. Dilahirkan dari kambing lokal milik Paiman, Bondet ternyata mempunyai keutamaan dari anak kambing lainnya yang terlahir dari satu induk. Bila kambing seukurannya hanya makan setengah karung, Bondet juga menghabiskan satu karung lebih rumput yang disediakan tuannya.

Harga pasaran kambing di Batam sekitar Rp 60 ribu per kilogram. Berarti hanya untuk satu ekor Bondet, pembeli bisa mengeluarkan uang Rp 6 juta.

Sebelumnya Paiman juga memiliki seekor ayam jago dengan taji (jalu) menempel di bagian leher ayam tersebut. Ayam yang diberi nama Si Jalu ini menjadi periaraan paling menarik dari belasan ayam milik Paiman. Si Jalu yang dulunya sempat ditawar oleh warga Singapura ternyata sudah mati lantaran tersendat jalunya sendiri saat ayam ini makan.
Suka tongseng ? di sini !

Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top