GuidePedia

0

Jakarta - Ditengah gejolak hubungan Indonesia-Malaysia, sejumlah masyarakat Indonesia di negeri jiran justru berbagi kebaikan. Masyarakat Indonesia di Kuala Lumpur, Malaysia, berbagi kenikmatan Ramadan dengan kaum dhuafa di sekitarnya.

Unit Pelayanan Zakat (UPZ) BAZNAS cabang Malaysia dan Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di International Islamic University of Malaysia (IIUM) bekerjasama dengan beberapa organisasi masyarakat Indonesia lainnya, memberikan santunan kepada anak-anak yatim piatu warga negara Malaysia.

"Dana bantuan UPZ yang dikumpulkan dari zakat WNI di Malaysia adalah dana umat yang harus disalurkan kepada para mustahiq, dimana fakir miskin adalah termasuk di dalamnya," kata Ketua UPZ BAZNAS Malaysia, Dr Iis Sofyan dalam keterangan persnya kepada detikcom, Senin (30/8/2010).

Pemberian santunan dikemas dalam acara buka puasa bersama 45 anak yatim piatu dari Panti Asuhan Titian Kasih, Kuala Lumpur di kampus IIUM, Jumat (26/8/2010). Acara diakhiri dengan pemberian bantuan dana dari UPZ, dan hasil sumbangan mahasiswa Indonesia. Dana yang terkumpul mencapai RM 3.000.

Pemberian bantuan kepada anak-anak panti asuhan Malaysia menjadi bukti kalau masyarakat Indonesia yang bermukim di Malaysia tidak terlalu terpengaruh dengan konflik Indonesia-Malaysia yang lagi memanas saat ini.

“Pengumpulan dana ini justru sebagai bentuk diplomasi kita sebagai jati diri bangsa Indonesia yang sangat dipengaruhi nilai-nilai agama dan semangat gotong-royong, kita buktikan bahwa bangsa Indonesia tidaklah seburuk seperti dicitrakan oleh media-media lokal selama ini," tegas Iis.

Sementara itu Ketua Panitia Safri Haliding, mengatakan pihaknya sangat bersyukur bisa mengorganisir pengumpulan dana dan mengundang anak yatim piatu untuk berbuka bersama di tengah kesibukan menjelang ujian semester kuliah.

"Pengumpulan dana dengan metode dari celengan ke celengan ini adalah wujud partisipasi mahasiswa Indonesia di IIUM untuk berbagi kepada orang yang kurang mampu. Ringgit celengan kita adalah senyum buat mereka," ujar Mahasiswa S2 Program Ekonomi IIUM ini.

Perwakilan dari Panti Asuhan, Aminarti mengungkapkan banyak terima kasih kepada para mahasiswa Indonesia yang telah mengundang mereka untuk berbuka bersama. "Saya dan anak-anak panti asuhan Titian Kasih sangat terharu dengan keikhlasan mahasiswa Indonesia yang telah mengumpulkan bantuan dan menyalurkannya kepada kami,” ungkapnya.

http://www.detiknews..com/read/2010/...sia?n991101605

subhanalloh....

[1] HR Bukhari: “Aku dan pengasuh anak yatim (kelak) disurga seperti ini”. Sabda Rasulullah seraya merapatkan telunjuknya dan jari tengahnya.

[1] HR Imam Thobrani : “Apakah kamu senang jika hatimu menjadi luluh dan kebutuhanmu tercapai, kasihanilah anak yatim, usap kepalanya, dan berilah makan dari makananmu, maka luluh hatimu dan kebutuhanmu tercapai ”.

[1] QS Surat Al-Ma’un ayat 1-2: “Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim”

[1] QS Surat Al-Baqarah ayat 177: “Bukanlah menghadapkan wajahmu kearah timur dan barat itu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, Malaikat-Malaikat, Kitab-Kitab, Nabi-Nabi dan memberi harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa.

[1] QS Surat Al-Baqarah ayat 83: “Dan (ingatlah), ketika kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah terhadap kedua orang tua, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling”.

[1] QS Surat An-Nisa ayat 6: “Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kimpoi. Kemudian jika menurutmu mereka telah cerdas (pandai memelihara harta), maka serahkanlah kepada mereka hata-hartanya. Dan janganlah kamu memakan harta anak yatim lebih dari batas kepatutan dan (janganlah kamu) tergesa-gesa (membelanjakannya) sebelum mereka dewasa. Barang siapa (diantara pemelihara itu) mampu, maka hendaklah ia menahan diri (dari memakan harta anak yatim itu), dan barang siapa yang miskin, maka bolehlah ia makan harta itu menurut yang patut. Kemudian apabila kamu menyerahkan harta kepada mereka, maka hendaklah kamu adakan saksi-saksi (tentang penyerahan itu) bagi mereka. Dan cukuplah Allah sebagai Pegawas (atas persaksian itu)”.

[1] QS Surat A-Baqarah ayat 221: “Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakanlah: “Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu bergaul dengan mereka, maka mereka adalah saudaramu ; dan Allah mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari yang mengadakan perbaikan. Dan jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia dapat mendatangkan kesulitan kepadamu”. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana ”.
Kirim Artikel anda yg lebih menarik di sini !

Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top