GuidePedia

2
Bila SBY Bermacet Ria Seperti Noynoy

Antara SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) dengan Benigno Aquino III sosok manusia yang saat ini sama-sama diberi kepercayaan oleh bangsanya untuk menjadi Presiden. SBY adalah Presiden Republik Indonesia sedang Benigno Aquino III adalah presiden Philipina. Meskipun mereka sama-sama Presiden tetapi ada hal yang sangat berbeda diantara keduanya. Perbedaan itu berkaitan dengan masalah yang sangat sepele yaitu masalah protokuler di Jalan Raya.

Kenapa dengan SBY? Hal ini tidak terlepas dari pengalaman seorang warga yang mendapat intiminasi ketika melintas di Jalan Raya sesaat kemudian juga melintas rombongan Presiden. Tentu sebagaimana seorang Presiden lewat, semua rakyat kecil harus menyingkir di Jalanan agar rombongan Pak Presiden bisa berjalan dengan mulus. Pengalaman tersebut sangat kentara dirasakan oleh seorang warga yang bernama Hendra NS yang kemudian menulis surat yang dimuat harian kompas dengan judul: Trauma Patwal Presiden.

Akibat dari surat pembaca itu, kemudian masalahnya menjadi sangat heboh. Sampai-sampai banyak orang yang menginginkan agar Bapak Presiden RI itu sebaiknya tinggal di Istana saja sehingga ketika saatnya beliau ngantor tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti yang di alami oleh saudara Hendra NS tersebut.

Sekarang apa hubungannya dengan Presiden baru Benigno Aquino III, presiden baru negara tetangga kita Philipina itu? Sebagaimana yang diberitakan oleh beberapa media, ternyata Presiden Philipina yang sering di panggil Nonoy itu lebih suka bermacet ria. Jumat (02/07) saat sedang melewati lampu lalu lintas yang sedang berwarna merah, tiba-tiba saja Noynoy menyuruh sopir limusinnya untuk berhenti. Tak hanya itu, Noynoy menolak mobilnya masuk ke jalur khusus bus agar terhindar dari kemacetan seperti yang dilakukan para pemimpin terdahulu. Noynoy rela ‘menderita’ di tengah kemacetan lalu lintas yang parah di ibukota Manila tersebut. Akibatnya, Noynoy dan rombongannya pun terlambat 40 menit untuk menghadiri acara parade militer.

Kenapa Noynoy melakukan itu? Ternyata sebagai mana yang dikutip situs tersebut dari laman harian The Philippine Star, pada pidato pelantikannya Noynoy sudah bertekad, “Tidak akan ada sirene, tidak ada jalur khusus, dan tidak ada suap-menyuap”. Dan hal itu pun mulai dibuktikannya. Tim polisi bermotor, yang mengawal rombongan, juga dilarang menggunakan sirene untuk membuka jalan. Akibatnya pasukan pengamanan presiden harus keluar dari kendaraan masing-masing untuk melindungi mobil Noynoy saat mereka terjebak kemacetan. Hal ini tentu saja membuat pasukan pengawal presiden sakit kepala.

Apa yang dilakukan oleh Noynoy sebaiknya menjadi bahan perbandingan bagi kita. Setidaknya dapat membuka mata para pemimpin bangsa kita. Menjadi seorang pemimpin, bukan berarti tidak boleh merasakan kemacetan.

Apakah Presiden kita harus seperti juga bermacet Ria? Saya pikir itu tidak harus seperti itu juga. Karena masih banyak cara lain yang harus dipikirkan. Sehingga tidak ada yang dirugikan. Termasuk para Patwal tidak perlu merasa bersikap panik ketika menjalankan tugasnya.

Namun demikian, apa salahnya sekali-kali Pak SBY bermacet ria. Sehingga apa yang dirasakan oleh rakyat terutama mengenai kemacetan juga dapat dirasakan oleh seorang Presiden. Sehingga dengan itu akan lahir inspirasi baru sebagai solusi dalam menangani kemacetan yang sangat merajalela dan meresahkan warga. SALAM MACET.


Fill in below to get the FREE HOT Gadis Indonesia pictures to your email directly !

Powered by FeedBlitz
Kirim gambar cewek Indonesia cakep di sini

Post a Comment Blogger

  1. katanya PASPAMPRESnya udah diganti semua Bos..

    ReplyDelete
  2. Diganti yg lebih gahar ? Langsung culik bunuh ?

    ReplyDelete

Beli yuk ?

 
Top